dinda kirana dan risky nazar risky nazar and best friend risky nazar and dinda kirana  Kevin lukas dimas anggara

Kamis, 30 Mei 2013

makan Coklat

makan Coklat




Coklat merupakan salah satu makanan yang paling digemari. Selain rasanya yang lezat, coklat disukai karena khasiatnya yang dipercaya banyak orang sebagai ‘obat penenang’. Banyak pula yang percaya coklat dapat meningkatkan gairah seksual, terutama bagi perempuan.

Efek baik coklat untuk kesehatan didukung oleh para ahli. Kandungan antioksidan fenol dalam coklat, terutama jenis coklat hitam, diakui yang dapat menyehatkan jantung. Antioksidan fenol mampu menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat), sehingga mencegah risiko penyakit jantung koroner, stroke dan kanker. Flavanol pada coklat juga dapat mencegah tekanan darah tinggi serta menghancurkan zat kimia berbahaya dalam tubuh penyebab penuaan dini.

Menurut Bryan Raudenbush dari Universitas Wheeling Jesuit di West Virginia, coklat mengandung theobromine, phenethylamine, dan kafein. Senyawa-senyawa itu dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan berkonsentrasi. Dengan mengkonsumsi coklat, kita dapat memperoleh efek stimulasi yang dapat meningkatkan performa mental, kognitif , termasuk daya ingat, daya konsentrasi, kemampuan bereaksi dan memecahkan masalah.


Selain itu, tritophan dalam coklat memiliki efek antidepresan yang menenangkan. Tubuh memerlukan triptophan untuk memproduksi serotonin, yang berfungsi mengendalikan suasana hati dan perasaan.

Apabila tingkat serotonin dalam tubuh terlalu rendah, Anda akan merasa depresi, lesu atau bahkan gelisah. Sebaliknya, bila tubuh kelebihan serotonin, Anda akan menjadi agresif, mudah marah dan tidak tenang.

Namun, anggapan bahwa coklat dapat meningkatkan gairah seksual, hingga kini belum dapat dibuktikan secara klinis. Sejumlah peneliti dari University of Milan, Italia, telah meneliti 163 perempuan Italia dengan membagi mereka ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama mengkonsumsi coklat secara teratur, sementara kelompok kedua tidak mengkonsumsinya sama sekali. Memang ada sedikit perbedaan antara kelompok pertama dan kedua, kelompok pertama lebih agresif. Tetapi penelitian itu dinilai belum valid, karena ternyata kelompok pertama rata-rata berusia lebih muda daripada kelompok kedua. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut yang dapat membuktikan kaitan antara coklat dengan meningkatnya gairah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar